Selasa, 09 November 2010

SAYAP-SAYAP TERKEMBANG AL KHAIRAAT : Kiprah 4 Unit Organisasi Al Khairaat

SAYAP-SAYAP TERKEMBANG AL KHAIRAAT
Kiprah 4 Unit Organisasi Al Khairaat


Oleh:Muhammad Sadig, S.Th.I
Kandidat Magister di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Pesatnya perkembangan Al Khairaat juga karena ditunjang oleh berbagai unit organisasi yang mendukung Perguruan Islam Al Khairaat. Unit organisasi ini memiliki wilayah kerja yang berbeda-beda dan otonom. Namun, semuanya memiliki misi dan keterikatan yang sama, yaitu mengembangkan bersama Perguruan Islam Al Khairaat dalam berbagai aspeknya sesuai dengan cita-cita Habib Idrus bin Salim al-Djufri.
Diantara sederetan unit organisasi tersebut, yaitu:
1. Himpunan Pemuda Al Khairaat
Adapun Himpunan Pemuda Al Khairaat merupakan ‘sayap’ Al Khairaat di kalangan pemuda. Organisasi ini menjadi lembaga bagi pemuda-pemuda Al Khairaat untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam upaya mengembangkan Al Khairaat.
2. Wanita Islam Al Khairaat.
Bertolak dari kesadaran akan signifikansi serta besarnya peran wanita Al Khairaat dalam mengembangkan sektor pendidikan dan dakwah Al Khairaat. Maka, dalam Muktamar II diputuskan pembentukan Organisasi Wanita Islam Al Khairaat. Organisasi ini berperan signifikan dalam menangani dan membina TK Al Khairaat serta mengadakan dan mengembangkan dakwah Islam di kalangan wanita. Singkatnya, organisasi ini menjadi ‘sayap’ Al Khairaat di kalangan wanita.
3. Media Massa Al Khairaat
Salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan sebuah lembaga yaitu kepemilikan akan media sebagai ‘jembatan’ komunikasi dan informasi dengan massa. Kesadaran ini melekat di benak pengurus Al Khairaat. Oleh karena itu, mereka kemudian membuat Brosur Al Khairaat yang terbit atas dasar izin P.B. Al Khairaat Pusat No. 94/G-III/PBA/VII/73. Namun, melihat signifikansi nyata akan media massa tersebut . Maka, melalui persetujuan Departemen Penerangan, Brosur Al Khairaat itu ditingkatkan menjadi surat kabar yang diberi nama Mingguan Al Khairaat melalui persetujuan Menteri Penerangan dengan izin SIUPP No. 117/SK/MENPEN/SIUPP/B.I/1986. H. Muchtar Labalado, BA ditunjuk sebagai pemimpin redaksinya saat itu, yang kemudian diganti oleh Hi. Hamid Rana.
4. Perguruan Tinggi Al Khairaat
Merujuk pada salah satu keputusan Muktamar II, pada 21 Desember 1963 Habib Idrus bin Salim al-Djufri menginstruksikan untuk membentuk Panitia Pembinaan Universitas Al Khairaat.
Dan, berkat usaha gigih Pengurus Al Khairaat serta dukungan dari masyarakat, maka pada 27 April 1964 diresmikan Universitas Al Khairaat oleh Gubernur Kepala Daerah Sulawesi Tengah, Anwar Gelar Datu Majo Basa Nan Kuning, dengan memposisikan Habib Idrus bin Salim al-Djufri sendiri sebagai rektornya.
Hingga kini, Perguruan Islam Al Khairaat rintisan Habib Idrus bin Salim al-Djufri tersebut terus berkembang menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah memberikan kontribusi positif yang besar bagi Indonesia, terhitung sejak Indonesia belum merdeka. Kini Al Khairaat telah menjadi nama yang ‘menggema merdu’ hampir di seluruh penjuru Indonesia. Lembaga itu juga telah tercatat dengan ‘tinta emas’ di museum sejarah Republik Indonesia. Dan, itu semua tak lepas dari jasa mulia dari Habib Idrus bin Salim al-Djufri.

Al Khairaat News Edisi Khusus Khusus Khaul[September 2010]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar