Selasa, 09 November 2010

Pandangan AKBAR ZULFAKAR, ST. ANGGOTA DPR RI TENTANG ALKHAIRAAT

AKBAR ZULFAKAR, ST. ANGGOTA DPR RI

AKSES PENDIDIKAN BERKUALITAS DAN MUDAH BAGI GENERASI MUDA

Akbar Zulfakar adalah salah satu anggota DPR fraksi PKS di komisi 10. Akbar terlibat dalam bidang pendidikan dan kepemudaan serta berbicara anggaran juga. Beliau adalah termasuk dalam keluarga yang bersahaja. Dalam kesibukannya beliau sempat beribadah dan berbagi serta melayani tamu-tamunya setiap hari.
Menurut Akbar Zulfakar, Habib Idrus bin Salim al-Djufri merupakan sosok yang tidak tergantikan oleh siapapun, Habib Idrus meruapakan pembawa pendidikan agama Islam khususnya di Sulawesi Tengah. Bahkan beliau salah satu orang yang mempelopori khususnya di wilayah Timur Bagian Indonesia. Bahkan jasanya sangat besar bagi bangsa Indonesia ini.
Menurut Akbar, Habib Idrus merupakan satu satunya tokoh yang luar biasa, karena jasa-jasanya sangat besar khususnya di Sulawesi Tengah. Habib Idrus merupakan peletak pertama pendidikan Islam di Sulawesi Tengah.
Akbar juga memberikan gambaran bahwa Habib Idrus juga seorang yang mempelopori pendidikan yang awalnya gelap sehingga menjadi terang benderang. Sehingga sangat pantas kalau sering mendoakan beliau khususnya pada setiap tanggal 12 Syawal atau sering dikenal dengan Haul Guru Tua. Bahkan perubahan yang dibuat oleh Habib Idrus adalah perubahan mental dan akidah, bukan dari segi fisik. Dan ini merupakan perubahan yang sebenarnya. Habib Idrus pun merubah pola pikir orang Sulawesi menjadi orang-orang yang bermental agamis. Bahkan kita sebagai anak muda harus meneladani sikap-sikap Habib Idrus sehingga bisa meneruskan perjuangan beliau.
Sedanghkan berbicara mengenai lembaga Al Khairaat itu sendiri, menurut Akbar ini merupakan bukti bahwa Habib Idrus telah berjuang keras dalam membangun sistem pendidikan di Indonesia. Bahkan lembaga ini lebih dikenal dari pada kota Palu itu sendiri. Banyak orang yang mengatakan bahwa Al Khairaat ada di Kota Palu, ketika orang berbicara kota Palu pasti yang disoroti Al Khairaat dulu, baru yang lainnya.
Bahkan Al Khairaat telah membentuk beberapa sekolah mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. Bahkan Al Khairaat juga sering mengadakan pendidikan yang nonformal seperti ta’lim dan hal itu sering di ikuti oleh beberapa ta’lim yang lain khususnya di kota Palu. Dan pengajaran yang di lakukan oleh ta’lim –ta’lim al Khairaat mudah dicerna.
Berbicara masalah pendidikan Pak Akbar Zulfakar menilai dari IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPM itu adalah indikator untuk mengukur pendidikan di kota-kota, pada saat ini menurut Akbar Sulawesi Tengah berada di urutan 23 dari 33 daerah. Ini sungguh disayangkan oleh Akbar. Dalam IPM terdapat tiga indikatornya, yaitu pendidikan, Kesehatan dan Daya Beli.
Menurut Akbar, dalam dunia pendidikan khusus untuk pendidikan kita berada di peringkat 21 untuk daerah Sulawesi Tengah. Dan ini kategorinya tertinggal, dan ini merupakan suatu keprihatinan untuk masayarakat Sulawesi Tengah. Akbar menegaskan bahwa syarat untuk Sulawesi maju, maka Sumber Daya manusia harus dibangun dan di tingkatkan.
Menurut Akbar agar semua turwujud kita harus punya komitmen. Dari komitmen itu maka akan terlihat dari anggaran yang diberikan. Dan dari alokasi anggaran yang dimanatkan oleh APBN dan UUD sebanyak 20% jika ini terealisasikan maka pendidikan di Sulawesi Tengah bisa gratis. Khususnya di daerah, biaya pendidikan tidak mencapai 20%. Sehingga sulit untuk mencapai hasil maksimal. Dengan APBN 20%, tidak akan terjadi pungutan untuk orang tua murid, bahkan buku-buku bisa menjadi gratis. Bahkan biaya masuk bisa gratis.
Menurut Akbar hal ini sangat disayangkan karena di zaman yang sudah merdeka ini, biaya pendidikan masih menjadi beban dari orang tua murid. Dan tidak sama dengan pada zaman Guru Tua dulu, sekarang sudah modern dan anehnya masih seperti menjadi kesulitan bagi anak muda untuk bersekolah. Dan hal ini tergambarkan dalam UUD dasar RI bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab dari negara.
Bahkan menurut Akbar sebagai anggota DPR mendorong agar menteri Pendidikan memberikan biaya gratis pada tahun 2011 nantinya. Dan hal ini harus terwujud untuk taraf SMA, sehingga dari SD sampai SMA semuanya gratis sehingga kita bisa meratakan pemikiran anak-anak khususnya dalam memajukan SDM Sulawesi Tengah.
Menurut Akbar, bagaimana pendidikan di format dengan muda sehingga bisa diakses oleh kalangan muda. Mereka tidak boleh diberi beban yang berat untuk bisa sekolah. Sebab merekalah tonggak masa depan bangsa ini. Jika mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak, itu artinya masa depan bangsa ini terancam. Jadi, generasi muda harus di beri akses pendidikan yang mudah dan lancar.
Apa yang dilakukan Habib Idrus dahulu merupakan tauladan sekaligus inspirasi bagi kita semua untuk memberikan perhatian serius terhadap pendidikan. Karena memang inilah aspek paling strategis bagi pembangunan Indonesia ke depan. Sulawesi Tengah bisa maju, jika memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Dan sumber daya manusia bisa berkualitas jika akses pendidikan mudah dan berkualitas juga.
Oleh: Ibrahim Lagandeng (Aktivis Mahasiswa Universitas Alkhairaat)

Al Khairaat News Edisi Khusus Khusus Khaul[September 2010]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar