Selasa, 09 November 2010

Sekapur Sirih Ketua Panitia KHaul Guru Tua: Mengenang dan Meneladani Sosok Guru Tua

Habib Muhsen bin Ali Habsyi, LC.
Ketua Panitia Penyelenggaraan Haul Habib Idrus bin Salim Al Jufrie:

Mengenang dan Meneladani Sosok Guru Tua

Menurut Habib Muhsen, latar belakang penyelenggaraan haul Habib Idrus bin Salim Al Jufrie untuk memperingati wafatnya beliau sekaligus mengenang sosok dan jasa besar beliau. Haul dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 12 syawal tahun Hijriyah. Dengan mengenang sosok guru tua, diharapkan bahwa generasi-generasi muda bisa bercermin dan mengambil tauladan. Sehingga ke depan mereka bisa mengikuti jejak guru tua dan merealisasikan cita-cita yang diharapkan oleh beliau.
Selain itu, acara haul ini juga sebagai ajang reuni dan silaturahmi para alumni Al Khairaat, generasi-generasi Al Khairaat dan juga masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya. Apalagi, penyelenggaraan acara ini bertepatan pada bulan Syawal. Acaranya di isi dengan ceramah agama para tokoh dan doa bersama berbagai kalangan. Ini sebagai ajang untuk menambah semangat semua pihak untuk meningkatkan dunia pendidikan Islam.
Menurut Habib Muhsen, undangan yang menghadiri acara haul sangat banyak. Ini bentuk penghormatan dan kenangan mereka terhadap sosok guru tua. Jumlah mereka mencapai puluhan ribu dan datang dari berbagai penjuru daerah. Bahkan, setiap tahun jumlahnya bertambah. Mereka bukan hanya datang dari kawasan Sulawesi, tapi juga propinsi-propinsi yang lainnya. Semua ini membuktikan bahwa sosok guru tua sangat dikagumi dan dikenal di seluruh penjuru Indonesia. Dan sebagaimana menjadi tujuan penyelenggaraan haul sendiri, diharapkan para undang bisa mengambil pelajaran yang baik dari sosok guru tua dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Habib Muhsen, ke depan tantangan Al Khairaat sangat besar. Tantangan dari Al Khairaat sebenarnya mencerminkan tantangan dari umat Islam itu sendiri ke depan. Sebab Al Khairaat merupakan bagian dari elemen keislaman Indonesia. Tantangan utama Al Khairaat ke depan adalah bagaimana mencetak generasi dengan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Generasi yang mampu menjawab tantangan zaman dan menyelesaikan persoalan bangsa dan negara kita yang semakin kompleks ini.
Al Khairaat merupakan wadah pendidikan yang bertujuan mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual. Sehingga mereka mampu memainkan peran yang strategis di masyarakat. Mereka bisa menjadi generasi yang aktif dan memberikan peran penting bagi perbaikan masyarakat. Inilah tantanga Al Khairaat ke depan. Tantangan ini sekaligus juga merupakan tantangan umat Islam Indonesia ke depan.

Oleh: Muhammad Farid “Jarwo”(Aktivis Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulla

Al Khairaat News Edisi Khusus Khusus Khaul[September 2010]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar